Oleh:
Indra Kusuma Wijayanti
Artikel
Info Kajian Temanggung
Baiklah, blog ini tidak hanya akan berisi perihal Filsafat atau tugas Akhir saya, tapi saya juga akan membagikan peran saya di luar kampus, tulisan saya yang ini pernah dipublikasikan di salah satu media info kajian temanggung. Mungkin saya akan share ulang di web ini. Jika berminat gabung atau mau tahu jadwal kajian, bolehlah pm saya hehehe
Seorang
muslim memang tidak akan terlepas dari tiga keadaan yaitu mendapatkan nikmat,
mendapatkan ujian, dan melakukan dosa. Lantas, muslim yang baik harus
bagaimana? Kuatkan Iman Islam kita dengan berputar pada tiga poros utama
kehidupan yaitu syukur, sabar, dan istighfar (Mukaddimah kitab Al Waabilush
Shayyib, Imam Ibnul Qayyim yang disampaikan Ustadz Sufyan Basweidan, MA dalam
artikel muslim.or.id). Namun, postingan kali ini akan lebih banyak membahas
perihal rasa syukur. Nikmat Allah yang begitu luas namun kadang kita lalai
mensyukurinya.
“MasyaAllah, enak yaa kehidupannya jauh dari kata susah.”
“Betapa beruntungnya dia,
selalu dapat barang berkualitas dan murah”
“Ya Allah, semuda itu sudah jadi pebisnis
sukses? Betapa beruntungnya dia”
“Kok enak sih yaa, gampang banget dapat kerjaan gajinya gede pula. Nah giliran kita mau kerja di
perusahaan dengan gaji enggak gede-gede
amat aja susahnya”
“Ah, apalah aku ini cuma remahan rempeyek kalo dibandingkan
dengan dia yang serba ada”
Pernahkah
kita tidak bersyukur akan pencapaian diri. Kemudian merasa iri terhadap
pencapaian orang lain dan selanjutnya akan merasa insecure? Tidak hanya kamu, saya juga. Astaghfirullah. Begitulah manusia, terlalu banyak khilaf yang
kurang terkendali. Kita seringkali lupa bahwa apa yang didapatkan dalam
genggaman kita adalah yang terbaik menurut cara pandang Allah.
Cobalah
sesekali kita bercermin, pandangilah tubuh kita dan ingat kembali banyak nikmat
yang Allah berikan kepada kita yang sudah seharusnya kita syukuri. Lihatlah
rambut yang melindungi kepala kita, lihatlah mata yang mampu melihat kondisi kedua
orang tua kita, lihatlah telinga yang masih mampu mendengar cerita orang-orang
terkasih, lihatlah tangan yang masih bisa merasakan hangatnya genggaman
orang-orang yang menyayangi kita, lihatlah kaki yang mampu melangkahkan kita ke
majelis ilmu.
Sudahkah
kita mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan-Nya? Jika belum, segeralah!
Jangan sampai kita terjerumus bersama orang-orang yang disebutkan oleh Allah
SWT dalam firmannya :
“Dan
apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri
(dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak berdoa.” (QS. Fussilat: 51)
Ubahlah
insecure menjadi bersyukur, ingat
kembali bahwa Allah SWT menganugerahkan ketenangan hati dalam keadaan terdesak.
Allah cukupkan rezeki kita hari ini. Allah berikan nikmat sehat yang hanya
Allah yang mampu memberikannya. Allah berikan kesempatan belajar. Allah mudahkan
langkah kita pererat ukuwah. Allah pertemukan kita dengan mereka yang mendukung
kita dalam kebaikkan. Begitulah cara Allah menyayangi kita. Betapa banyak
nikmat-Nya yang tidak dapat kita sebutkan satu per satu.
Susah
senang itu datangnya satu paket dan keduanya adalah ujian. Saat senang tiba,
yang diuji adalah tentang syukur kita. Masihkah kita mengingat Sang Pemberi
Nikmat Bahagia yaitu Allah SWT? Saat rasa sedih yang datang, sungguh yang diuji
adalah tentang kesabaran kita. Iyakah Allah SWT tempat kita mengadu dan
berserah?
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia
berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ .
وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته
ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang
beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini
hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan
bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia
akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HSR Muslim No. 2999).
“Sempurnalah
seorang hamba tatkala ia bersyukur saat senang dan bersabar saat susah. Ketika
masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar hingga penat,
Allah hanya meminta kita sabar dan sholat.”
Referensi
:
Isyarat Hati oleh
@laskarmuslimahkreatif
MasyaaAllah, jleb bgt pas 'ubah insecure jadi bersyukur' :"
ReplyDeletehuehehehe maapin yak
Deletesebagaimana cak nun ngendika, "nek ora sabar ya syukur, nek ora syukur ya sabar" ��
ReplyDeleteMasyaallah kakak. 🙏🙏
Deletenais dedek dedek, semangat di tempat yang baru, yang satu semangat menyelesaikan yang udah dimulai
DeleteMasyaAllah terimakasih atas ilmu bersyukur nya. Jangan lupa selalu bersyukur❤️
ReplyDelete:') terima kasih sudah diingatkan
Delete^_^
ReplyDeleteunch :"
DeleteMerasa tersentuh banget. Salam sahabat terimakasih atas ilmunya
ReplyDeletehallo, salam kenal. semoga bermanfaat
DeleteDapat ilmu baru setelah baca ini
ReplyDelete🙏
alhamdulillah, semoga bermanfaat kak puts
DeleteKeren tulisannya, jadi bahan refleksi diri :)
ReplyDeletemaaciw dets, semoga bermanfaat
DeleteSyukur, sabar, serta istighfar.
ReplyDeleteTerlihat mudah diucapkan namun cukup sulit untuk menjadi sebuah kebiasaan., Tulisannyamembuat terharu,, :')
luh uluh mas wahyu, akupun terharu sudah disempatkan mampir di saat sibuk sibuknya pentas wkwk
Delete3 hal yg mudah diucapkan dan sulit diterapkan
ReplyDeleteTQ ilmunya
semoga bermanfaat hihihi diucapkan berulang kali biar masuk ke alam bawah sadar
DeleteMbak, kenapa yaa rasanya ujian kesedihan itu gakada habisnya? Seperti disuruh sabar terus gitu, tapi sabar ada batasnya juga kan?
ReplyDeleteyawlaaaaa malah tjurhat ini anak, mangats deyyyy. semua ada jalannyaa
Delete